TEORI SASTRA
Berbagai Pendekatan
dalam Sastra
a. Pendekatan Mimesis
Pendekatan yang Dirintis
oleh Plato sekitar tahun 470 an SM yang berpandangan bahwa kenyataan sebenarnya
hanyalah tiruan karena yang hakiki, yang nyata atau yang benar ada dalam dunia ide.
Oleh karena itu kebenaran bersifat Hierarkis.
b. Pendekatan Pragmatik
Pendekatan yang menekankan
bahwa karya sastra disebut baik jika memiliki fungi bagi masyarakat. Pendekatan
ini menekankan pada segi pembaca. Rintisan pendekatan ini sebenarnya hampir
sama tuanya, yaitu munculnya tulisan Horatius yang menyatakan bahwa sastra
haruslah dulce et utile, indah tapi juga menyenangkan dan bermanfaat.
Pendekatan ini memunculkan teori seperti teori resepsi sastra laer, estetika
resepsi Jauss, dsb.
c. Pendekatan Ekspresif
Pendekatan yang menekankan
pada segi pengarang selaku pencipta sastra. Sastra disebut baik tergantung dari
apa intensi atau niat pengarang. Teori-teori yang muncul dalam pendekatan ini
terutama didominasi oleh teori psikologi tokoh.
d. Pendekatan Objektif
Pendekatan yang menekankan
segi objeknya, yaitu karya sastra sebagai seuatu yang otonom. Karya sastra adalah
peristiwa bahasa yang otonom dan memiliki makna yang absolut.
e. Pendekatan Semiotik
Pendekatan yang
menekankan bahwa teks sastra merupakan sistem tanda. Oleh karena itu, makna
suatu karya satra dapat dirunut melalui tanda-tanda yang terpresentasi dalam
strukutur cerita.
f. Pendekatan
Stilistika
Pendekatan yang
menekankan pada aspek bahasa. Baik buruknya suatu karya sastra sangat tergantung
pada bahasa. Pendapat ini didasarkan pada asumsi bahwa karya sastra adalah
peristiwa bahasa.
g. Sosiologi Sastra
Pendekatan yang menekankan
pada pada segi sosial masryarakat. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa
memahami karya sastra tidak dapat secara lengkap jika meninggalkan aspek
sosial. Karya sastra diciptakan pengarang untuk dibaca masyarakat. Pengarang
adalah anggota msyarakat. Oleh karena itu karya sastra dan masyarakat memiliki
hubungan. Hubungan masyarakat dan sastra tidak bersifat diterministik tetapi
melalui mediasi. Teori-teori sosiologi seperti interaksi sosial, ideologi,
kebudayaan, berkembang dalam pendekatan ini.
h. Pendekatan Psikologi
Sastra atau Psikokritik
Pendekatan yang menekankan
segi kejiwaan tokoh atau pengarang. Pendekatan ini memunculkan teori-teori
psikologi untuk memahami sastra. Teori Sigmund Freud tentang Ego ada;ah contoh
dari analisis sastra yang menggunakan teori psikologi.
i. Pendekatan Estetika
pendekatan estetika ini
memandang bahwa karya sastra adalah kreatifitas seni. Dalam hal ini teori seni
yang dikembangkan dari falsafat seni sangat berpengaruh. Untuk sastra
Indonesia, pendekatan ini sangat tidak berkembang sebagaimana pendekatan
historis dan antropologis.
As stated by Stanford Medical, It's indeed the one and ONLY reason women in this country live 10 years more and weigh 19 KG lighter than we do.
BalasHapus(And by the way, it has NOTHING to do with genetics or some secret exercise and absolutely EVERYTHING to about "how" they are eating.)
BTW, I said "HOW", and not "what"...
TAP on this link to determine if this little test can help you release your true weight loss potential